Wednesday, 23 May 2012

Tjeloteh ajaib seorang Admin.. (Part II)


(uhhuuuhkk..*ninyuh kopi* ngelanjut nih...)


   Oya. Ada satu cerita lucu. Sedikit out of topic, tapi anggaplah ini sebagai cerita sisipan. Menjelang pagi buta perjalanan kami kembali ke Kota Kembang–setelah acara Djakarta Artmosphere, kami menyempatkan untuk mampir di rest area tol Cipularang. Badan pegal ibarat habis dikeroyok preman pengkolan memang membuat kami ingin segera mendarat di Bandung saja. Apa daya, perut keroncongan ternyata tidak peduli dengan situasi dan kondisi.
Pagi buta itu kami menyerbu sebuah restoran cepat saji di rest area tersebut. Gangster kami yang berjumlah sekitar 8 orang langsung mendatangi kasirnya. Lalu sedetik kemudian, “Maaf. Tinggal 1 potong sayap ayam saja yang tersisa.”, ujar si abang kasir dengan sangat polosnya.
Ajaib, baru kali ini saya tahu kalau restoran bermaskot Opa Jenggot dengan inisial KFC ini bisa juga kehabisan stok. Apa daya, muka kusut dan perut kami malam itu ternyata hanya berjodoh dengan kopi instan, soft drink dan tahu Sumedang di salah satu warung. Sungguhlah... Berangkat bak primadona, pulang bak Maradona. Sungguh. Haha.

   Masih kuat bercengkerama dengan kata-kata saya? Masih dong. Yang sudah bosan, duh ... pura-pura masih kuat aja lah ya L
Setelah sukses wara-wiri dan membengkakkan kaki di Senayan, ajaib ..... Keesokan harinya saya sudah berada di tol Cipularang (lagi). Bukan, saya dan teman-teman Sarasvamily bukanlah seorang gila, yang saking fanatiknya rela kembali ke venue untuk mengais benda-benda memorabilia. Kali ini kami menuju Kota Goyang, Karawang! Ajaib macam apa lagi ini?
Singkat kata, singkat cerita, kami silaturahmi kilat ke rumah Teh Risa. Bertemu dengan Ambu Ida, pengisi part sinden di lagu Bilur, yang sempat mencekoki kami dengan fatwa,
 “Kuliah dan kerja jangan sampai mengganggu main!”. 
Bahkan juga bercanda sejenak dengan anjing peliharaannya yang bermuka preman, namun takut ketinggian. 

Luar binasa!
Mendaki gunung lewati lembah susuri bukit kapur (tenang, kami masih Sarasvamily, bukan Ninja Hatori..), sampailah kami ke sebuah air terjun bernama Cigentis. Bagi saya ini ajaib. Selain karena lutut saya yang baru saja cedera dan membuat saya malas berjalan jauh, apalagi menanjak dan berbatu, sejujurnya saya kurang hobi berwisata ke tempat semacam itu. Gunung, pantai, air terjun dan semacamnya. Bahkan terakhir kali saya menyinggahi tempat semacam itu kira-kira tiga tahun lalu. Itupun karena acara camping agenda rutin kampus. Yang kalau tidak saya ikuti, saya terancam diabaikan sepanjang masa perkuliahan oleh senior-senior saya.


   Ternyata main ke air terjun itu .......... seru! Bagi kalian yang berjiwa pecinta alam semenjak orok mungkin saya norak. Tapi bagi saya, serius, ini seru. Mencapai air terjun dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1 jam. Dengan kondisi jalan yang berliku-liku, hingga membuat kami berhalusinasi. “Ayo semangat! Kurang dua belokan lagi!”. Dua belokan dalam kasus ini ternyata sekitar dua-belas atau bahkan dua-puluh belokan yang diselingi dengan tanjakan. Dua belokan dari mana? Dari Senegal? Atau Pluto? Ajaibnya, kami percaya, dan kami tetap bersemangat membara.
Dengan diiringi keringat bercucuran dan kalori yang terbakar, kami sampai di lokasi air terjun. Basah kuyup berendam di air terjun, hahahihi, dan tak ketinggalan, foto-fotoan! Hore! Hore.. 
   Juga untuk penyambutan oleh bau wangi bunga yang entah darimana asalnya. Dan ketika perjalanan pulang meninggalkan lokasi air terjun, diiringi dengan panggilan “Neng!!” yang entah dari siapa dan dari mana suara itu berasal..??. Sepertinya hanya saya, seorang Sarasvamily dan Tuhan saja yang mendengar. Tuhan, ‘ajaib’ yang satu ini sungguhlah keterlaluan..
Sebenarnya masih banyak ajaib-ajaib lain. Misalnya mention-mention lucu, seru dan terkadang menyeramkan dari followers. Sepertinya hanya di Sarasvamily, ada penggemar yang berniat mengantarkan semur jengkol untuk idolanya. Atau mereka yang mendadak menulis tweet bersambung tentang pengalaman gaib yang dialaminya. Untuk yang satu ini, tolonglah jangan menganggap kami (admin) se-sakti mandraguna Nyonya Risa.
Baiklah. Berhubung saya belum juga mendapatkan sponsor tukang pijit jari-jari, jadi sebaiknya tulisan ini segera disudahi. Bertemu teman-teman baru, melakukan hal-hal baru, dan segenap hal-hal unik, lucu dan haru lainnya. Sudah lebih dari cukup rasanya untuk menguatkan premis bahwa Sarasvamily itu ajaib. Ya, setidaknya bagi saya. Entahlah menurut kalian bagaimana..??




titikduabintang,
Mintje (sebut saja begitu)








Tjeloteh ajaib seorang Admin.. (Part I)


Ajaib.
   Kalian tahu apa definisi kata ‘ajaib’? ‘Aneh’, ‘langka’, atau ‘mukjizat’? Sepanjang apapun definisinya dan sebanyak apapun padanan katanya, menurut saya ‘ajaib’ itu cukup terangkum dalam satu kata. Hayo coba tebak apa? *sodorin mic* Yang jawab ‘Sarasvamily’ langsung saya kasih soto sekalian penjualnya. Naha bisa? Baiklah, mari kita klir-kan sekarang juga. *sikap, *Duduk manis, *siapkan cemilan, *saya naik ke mimbar.

   Ajaib dalam konteks per-Sarasvamily-an ini hampir sama artinya dengan kata ‘aneh’. Ya, Sarasvamily itu aneh. Berawal dari sebuah ‘klik’ yang saya lakukan pada tombol ‘Follow’ di akun Twitternya, beberapa saat kemudian keanehan-keanehan lainnya muncul berturut-turut.
Mendadak muncul ‘Sarasvamily’ di daftar BBM group ponsel saya. Lebih ajaib lagi adalah saya kreatornya. Ya, saya yang bahkan –sebelumnya, benci dengan grup-grup-an di BBM. Selain karena bunyi notifications-nya yang mengganggu kedamaian hidup, terutama kalau mayoritas membernya adalah biang gosip, juga karena kondisi ponsel saya sendiri. Menekan ‘Accept’ untuk sebuah request grup BBM itu sama halnya dengan menambah ‘beban hidup’ bagi ponsel saya yang leletnya luar binasa.
Lalu ini apa-apaan lha kok saya sampai membuat grup baru? Grup dengan traffic keluar-masuk member yang frekuensinya se-sering ganti pakaian dalam ini? Entahlah. Anggap saja ini ‘ajaib’ yang pertama.


   Berikutnya, pemirsa sekalian. Tiba-tiba muncul akun baru di aplikasi Twitter ponsel saya. Akun Sarasvamily. Sebenarnya ini bukan sesuatu yang terlalu tiba-tiba juga. Ke-tiba-tiba-an di sini adalah ketika status saya sebagai followers naik (atau turun?) pangkat menjadi administrator akun perkumpulan anggota sekte pecinta Sarasvati ini. Singkatnya, bersama empat orang lain, saya menjadi sukarelawan dan sukarelawati jempol di akun tersebut.
Ini semua berawal dari rasa iba (baca: ngenes, miris, red.) yang tumbuh ketika membaca posting : “Duh, kok akun ini sepi ya? Ga keurus ya?” dan semacamnya di akun tersebut. Akhirnya, saya –dan seorang yang akhirnya menjadi admin juga, memberanikan diri untuk mengajukan lamaran pekerjaan sebagai admin. Kenapa harus berani? Selain rawan di-bully, ketua adminnya pun ‘manis’ sekali. Semanis keripik pedes level sepuluh. Haha. Lupakan. Saya dan admin lain cinta banget kok sama dia.

   Melewati serangkaian ‘masa orientasi’ dan ‘halang rintang’ yang beraneka ragam, saya (dan kawan-kawan admin lain) mengurus lapak Sarasvamily. Akun sepi, di-bully, posting ‘kering’ di sana sini, hingga sekarang sudah ‘dihuni’ oleh 1800-an makhluk yang capruknya luar biasa. Alhamdu? Lillaaaahhh! *efek asap* *muncul pak ustadz*
Ajaib selanjutnya. Selain karena takdir Tuhan YME (tssaahh!), karena Sarasvamily lah saya bertemu orang-orang baru. Orang-orang baru termasuk tim admin, yang sebelumnya hanya saya temui sebatas di dunia maya saja. Orang-orang baru yang tidak kalah ajaib. Ada yang berhidung lima, bertubuh empuk seperti gula-gula kapas, bergigi bak serigala, bersayap kelelawar, bermata satu .... Tenang, yang ini becanda kok.
Pertama kali bertemu sesama admin adalah ketika event Djakarta Artmosphere 2011 digelar. Rencana ngegigs bareng yang pada akhirnya berujung pada semacam liburan bersama-sama tersebut, bagi saya juga ajaib. Diawali dengan pertemuan saya dengan admin dari Yogyakarta dan Bandung yang syahdu di depan Masjid Cipaganti –lihat, sebenarnya kami tidaklah secapruk yang kalian pikir. Betapa kami ini Islami. Hhhhmphh.... Kemudian saya dan Sarasvamily lainnya berangkat bersama-sama menuju ibukota, menonton geng-nya teh Risa Saraswati beraksi di perhelatan Djakarta Artmosphere 2011.

   Sebelum, selama dan setelah menonton acara ini pun tidak kalah ajaibnya. Saya dan gangster Sarasvamily tiba di venue (Tennis Indoor Senayan) kira-kira 6 jam sebelum open gate. Jangankan ketika acara selesai, acara baru dimulai saja fisik kami rasanya sudah serupa baju yang belum diseterika seminggu, lalu dipakai tidur. Kusut. Terlalu fanatik? Terlalu rajin? Terlalu bersemangat? Entahlah. Waktu luang memang tidak bisa diulang. Jadi, kenapa tidak untuk dinikmati saja?


   Di tengah penantian panjang laksana menunggu bulan di siang hari (yakali ga bakal kesampaian!), saya dan seorang admin lainnya memutuskan untuk ke musholla. Selesai membereskan urusan rohani, kami pun keluar dari musholla. Dan, ..... jengjengjengg-hyaakkk-ddeeesss, apa yang kami lihat di depannya? Sesosok teh Risa Saraswati menyembul di balik tanaman merambat, sejenak lalu berlari melompat-lompat. Haha. Bukan, yang berjingkat-jingkat itu hati saya kok. Iya, itu pertama kalinya saya melihat teh Risa Saraswati. Asli. Bukan KW. teh Risa Saraswati di luar Youtube, sleeves CD albumnya yang saya simpan rapi sejak SMA, atau artikel-artikel yang mengulasnya di dunia maya. Ajaib bukan?
Kalian tahu kalimat apa yang terbersit di pikiran saya saat itu? “Teh Risa itu tinggi banget.” Baiklah, sepertinya se-penting apapun topik ini di kamus saya, saya takut kalian bablas ngorok kalau saya jabarkan lebih jauh lagi..  
Entah kenapa saat bertemu dengan Teh Risa (dan kawan-kawannya) saat itu, saya justru kepikiran ibu saya. Bukan karena ibu saya mirip Teh Risa, atau sebaliknya –Teh Risa yang mirip ibu (-ibu, alias keibuan, red.)! Tapi adegan sinetron ‘Cintaku Berlabuh di Musholla Senayan’ itu tadi bermula dari sepatah SMS ibu saya, yang berbunyi : De, kalau main jangan sampai lupa makan sama sholat, kuatir kamu pingsan. Ajaib nan mengharukan, kawan.



... (Bersambung ke Tjaproek selanjutnya..trims)

Tuesday, 22 May 2012

Launching Danur (re:13jan2012)

"Namaku Risa. Aku bisa melihat "mereka" dan "mereka", sesungguhnya, hanya butuh didengar".
Quote seorang teh Risa yang dicantumkan di sebuah buku, buku baru bahkan pertama yang ia coba buat sempat menjadi trending topic di semua toko buku, dari mulai pre order, cetakan pertama hingga cetakan kedua dari penerbit bukune sempat kewalahan mengurus pembeli yang tidak sabar. Bahkan sampai penerbit buku dan akun twitter teh Risa pun menjadi amuk warga #ehh ,sasaran calon pembeli buku yang merasa kurang tertolong oleh toko buku yang selalu memasang sign SOLD OUT.

Dan saya akan sedikit menceritakan tentang lahirnya buku yang menjadi trending topic tersebut yang berawal turun ke jalan dari tempat yang benama Potluck di jl. H. Wasid no.31 Bandung pada pukul 19.00. Walaupun suasana agak panas tetapi pembeli, pers, hantu dan yang hanya sekedar nonton turun ke jantung pertahanan Potluck (taman tengah).


@gigsonplay pun menyiarkan Launching Danur via streaming
"Ketika penciumanku tertutup sedang mata hati terbuka lebar untuk mereka yang biasa kalian sebut... Hantu"
Dan bobotoh pun mulai memanas menyiapkan seribu pertanyaan, namun kami hantu kece selalu siaga (Siap Antar Jaga) di venue demi suksesnya acara...amin.

@tulsm yang membacakan surat dari Edwin.

Ada @AlisonBuleBdg yang selalu berperan menjadi ibunya Peter.

Stephen yang berperan menjadi Peter membacakan surat untuk Oma Rose.

Semakin malam sepertinya mereka tanpa ampun terus memberondong pertanyaan kepada hantu dan teh Risa.


Judulnya: teh Risa melayani dan menjawab keluh kesah anda..!!
Bagian hantu @diantra (Ilustrator buku Danur), teh Risa menjawab pertanyaan dari @angkuy (pers) dan penonton.
Bagian teh Dian  menjelaskan suka-duka menggambar ilustrasi "Danur", dan kang @egi_anggara sang aransemen lagu "Danur".

Kejutan awal yang dibuat oleh hantu-hantu adalah kami yang datang di Potluck langsung mendengarkan single @sarasvatimusic yang menceritakan kisah Sarah dan Jane dengan judul "Danur" sembari sedikit-sedikit kang Egi menjelaskan suka-duka saat meng-aransemen lagu tersebut.

Dan kejutan kedua adalah kami yang membeli langsung buku "Danur" hingga SOLD OUT (lagi) bisa minta tanda tangan dan buah bibir langsung dari teh Risa.

semacam antri sembako :|



Dan inilah kami hantu modern kece dari @sarasvamily dan @saraasvatimusic.



Saturday, 19 May 2012

Hajatan 1000 Followers (re:7jan2012)

Sejak berdirinya akun sekte pencinta @sarasvatimusic, kami berusaha menimba ilmu agar setiap info yang kami berikan kepada kalian tidak membawa sesat -_-

Sampai pada akhirnya pengikut sekte ini genap di angka 1000 kami mencoba mensyukuri dengan cara,

Korban syukuran
Dengan pengikut yang ada kami merayakan dengan suka cita.


Tanpa pikir panjang dan kaleum keburu malem kami menyiapkan segala macam peralatan perang ( dibaca: makan), hingga akhirnya semua tersedia..

Lanjut ke acara berikutnya yaitu tiup lilin dan potong kue kami pun mencoba untuk tetap khidmat (bener ga sih nulisnya..??), hingga seseorang yang mengaku utusan dari Sarasvati menclok di tengah-tengah kepungan kami.




Merujuk ke budaya Indonesia yaitu sebelum makan...foto-foto dulu :|

Sampai pada akhirnya salah seorang diantara kami mencoba inisiatif meneruskan (lagi) acara memotong kue syukuran tersebut.


potongan kue pertama sarasvamily
Dilanjut (lagi) dengan bincang-bincang, foto-foto dan...gossip reunceum.


Ini asli, bukan hasil edit -_-






..WeAreHappyFamily..


Friday, 18 May 2012

Happy New Year 2012 (re:31des-1jan2012)

   Perayaan Tahun Baru kali ini bisa dibilang seru, rame dan riweuh..
Senang rasanya jikalau kami diundang (kembali) dalam acara keluarga teh Risa yang bisa dibilang sangat berbeda dengan saat kami melewati malam tahun baru di luar:
macet (pisan)..
bising..
bingung mau kemana..

   Acara dimulai pukul 21.00 saat kami tiba dirumah langsung disuruh makan, da kami mah eweuh ka era -_- lalu menyiapkan sedikit makanan yang bisa di-"sikat" nantinya..
sedikit pict dan vid, mangga:
kami yang selalu mencoba hadir di acara pribadi teh Risa :)

sosisnya menipu, tampak enak padahal asin :|

Kalo yang ini penampakan tukang jagong..




























Ada @rambutkulimis yang mencoba unyu dengan pose seperti itu :|


bingkisan dari seseorang fans di sarvam 








Dan keceriaan pun terlihat disini, ditempat ini..inilah keluarga

Wednesday, 16 May 2012

Re-Vonesia (re:17des2011)

   Sempat vakum karena tugas kuliah (alesan) mari membudidayakan capruk lagi..
kali ini saya masih memberikan post seputar gigs-gigs-nya @sarasvatimusic, kali ini saya mengulas gigs di almamater langsung dari vocalist sarasvati sendiri yaitu di SMP Negeri 2 Bandung yang beralamat di jl. Sumatera 42 Bandung (Promosi)...
karena kebetulan sebelumnya saya dapet tugas dari kampus ke luar kota (dibaca; jatinangor) jadi sempet ketinggalan performance dari beberapa pengisi di acara yang memiliki tagline "Perubahan untuk maju" Revonesia..












Suasana sekitar stage pada hari itu sudah mulai mendung kelabu. . .
Dan akhirnya tepat pada pukul 16.21 Sarasvati cs memainkan intro lagu disusul teh Risa menaiki stage..
@sarasvatimusic



Serasa dibius oleh lagu nya Sarasvati penonton pun mulai memadati lapangan SMP Negeri 2 Bandung, mereka menyanyi dan berjingkrak bersama Sarasvati di setiap lirih lagu nya
Kang @dimasario
@yurayunita

Teh @diantra
Kang @egi_anggara




Kang @ferrynurhayat

Saat Sarasvati memulai lagu "Bilur" konco-konco teh Risa pun mulai berdatangan termasuk si...
@juriiig mulai gentayangan di gelaran Revonesia
 Pada umumnya di kebudayaan Indonesia itu manusia yang sembah-sujud ke 'makhluk' buat dapet wangsit dsb. nah kalo yang ini.. beda...
@juriiig



Sebagai bonus saya kasih pict perform Guest Star-nya Revonesia "Tangga"..